[ Perbatasan antara Sevis dan Dataran merah Timur ]
Sudah satu jam para prajurit Shitlz terus mempertahankan Sevis dari serangan para Bale. Guild-guild ternama seperti, Legion, Linken, Rockwood, Spade berada dibaris depan untuk mendorong Bale menuju Dataran merah Barat. “Izzy, kau maju ke garis tengah segera, seranganmu sihir besarmu dibutuhkan!” Ujar Nick. “Lalu, bagaimana denganmu?” Tanya Izzy, Nick tersenyum sebentar lalu berkata. “Tentu saja ke barisan depan, membantu mendorong para Bale ke Dataran merah Barat!” Tanpa pikir panjang Nick langsung berlari dengan cepat melewati beberapa Bale. “Dasar Bodoh, selalu saja sok jago seperti itu.”
Hyungg~ Brugg.. tiba-tiba saja tubuh Izzy seakaan menjadi lemas, tubuhnya dialiri keringat dingin, napasnya terengah-engah. “Ukh.. a..apa yang terjadi.. pa..padaku?” Tubuhnya semakin berat. Samar-samar Izzy mendengar suara yang menggelegar. “Kau dengan Freezer itu, adalah masalah bagi kami! Kami tak akan membiarkan kalian menyegel para Balie kembali.” Setelah muncul suara itu, Izzy melihat ke atas, mukanya pucat, dia melihat Raksasa, memakai jubah hitam, mata merah, membawa pedang berlumuran darah.
Anehnya, para Prajurit tidak terkejut dan tidak melihat apa yang Izzy lihat. “A..apa itu sebenarnya?” Brug! Muncul pria yang gagah dihadapan Izzy, dia memakai Armor berwarna emas cerah, pedang putih. “Rawat dia!” Perintah pria itu. “Baik Tuan Arus!” “Arus? Dia Tuan Arus..?” Kata Izzy dalam hatinya. “A..aku tidak apa-apa Tuan.. Aku masih bisa berperang!” Kata Izzy dengan lantang. Arus tersenyum sambil membalikan badan, “Kau yakin? Tak usah memaksakan diri..” Ucap Arus. “Aku tak apa-apa..” Jawab Izzy, Izzy masih terbayang sosok misterius tadi, muka Izzy begitu pucat saat memikirkan sosok tadi.
Tubuhnya masih belum pulih dari lemas akibat kejadian aneh tadi. “ Nona kau yakin tak apa-apa?” Ucap salah satu penjaga Arus. “Aku yakin.. “ Balas Izzy. Terdengar sorakan kemenangan dari arah depan, Arus muncul kembali dari Dataran merah Barat, lalu menyimpan pedangnya kembali di sabuk pinggangnya. “Apa??? Tuan Arus membantu pertarungan ini dan.. dan dalam waktu beberapa menit para Bale musnah??? Tidak mungkin !!” Ucap Izzy dalam hatinya, melihat tampang Arus yang selalu tenang dan tersenyum. “Masalah selesai..” Ucap Arus dengan tenang. “Bagaimana keadaanmu?” Tanya Arus pada Izzy. “Cukup baik tuan..”. Jawab Izzy. “Lance, Sarve, kalian laporkan masalah ini pada Ratu Claire, aku ada sedikit urusan disini.” Ucap Arus. “Baik!” Ucap mereka serentak. Para prajurit kembali mundur ke Sevis dan bersorak-sorak sambil berteriak “Hidup Tuan Arus!”
Izzy yang termenung apa yang dilakukan Arus tadi yang mengakibatkan semua Bale musnah dalam satu kali serang. Izzy segera menuju Dataran merah barat melihat apa yang terjadi. Saat memasuki kawasan Gypsi, terlihat suasana hening, pedang, joker clown, dart, tameng, bekas ledakan ada dimana-mana, para Kaum Gypsi mulai membersihkan bekas-bekas perang tadi. Izzy turun dari daerah itu, dan saat itu juga, betapa terkejutnya dia melihat sebuah lubang yang besar akibat sebuah ledakan besar, disekitarnya terdapat sisa-sisa tubuh Bale.
Izzy turun ke dalam lubang itu dan melihat ditengahnya terdapat sebuah bekas tusukan pedang. “Inikah yang tadi Tuan Arus lakukan?” Tanya Izzy. Izzy menatap sekeliling betapa besarnya lubang ledakan itu. Izzy hanya terbengong melihat hasil dari kekuatan Arus tersebut.